Sudah berlangganan artikel blog ini via RSS Feed?

Jumat, 06 Maret 2009

Apakah Hidup itu………?

Sebuah pertanyaan yang amat memerlukan jawaban yang sungguh-sungguh, jawaban yang jernih, lugas dan tepat. Karena bicara tentang hidup dan artinya adalah wujud pengalaman manusia paling agung, dan jika memahaminya dengan benar, memamfaatkannya dengan benar, itulah kehidupan itu.
Sebelum membahas lebih jauh marilah kita mengamat-amati manusia, kepribadian mereka, serta pelbagai kegiatan sehari-hari, dan oleh belajar dari kehidupan mereka itu maka kita dapat percikan hikmat dan pengertian yang dalam tentang hidup dan juga kehidupan.


Apakah Hidup itu………?



Mengamati kebudayaan manusia, dan adat istiadatnya, serta pelbagai aktivitasnya seolah-olah menunjukkan bahwa kehidupan manusia adalah kebudayaan, dan kegiatan-kegiatan yang menyangkut kebudayaan itu. Kemudian dalam pelbagai tahapan-tahapan kehidupan, mulai sejak lahir hingga mati, manusia mempunyai upacara-upacara dan pesta-pesta. Misalnya, waktu anak lahir, manusia mengadakan upacara, tamat pendidikan, mereka mengadakan upacara, waktu menikah mengadakan upacara, dan setiap tahapan ada upacara dan selalu disertai makan-makan. Tampaknya hidup itu adalah bergerak, bekerja dan makan.

Hidup adalah sebuah pengalaman, sebuah perjalanan, sebuah kesibukan, sebuah kegiatan meraih prestasi, sebuah dedikasi, sebuah strategi untuk mendapat kedudukan, kekayaan dan kehormatan. Sedangkan pada posisi lain adalah hidup itu bagaikan waktu yang akan berlalu, melayang bagaikan mimpi, sebuah teka-teki yang belum terjawa, atau hari depan yang belum pasti. Yah….mungkin hidup itu sebuah perjuangan, sebuah kemelut, sepotong cerita atau mungkin sebuah berita, yang hanya diisi dengan bekerja, nekeja keras lebih keras, sebuah catatan cerita, cerita pengalaman tentang bekerja keras dan hasil-hasilnya akan menjadi berita baik kepada orang lain.




Apakah Hidup itu bagi Anda?


Hidup adalah tantangan – hadapilah
Hidup adalah keindahan – kagumilah
Hidup adalah tragedi – tangisilah
Hidup adalah tugas – tekunilah
Hidup adalah misteri – takjubilah
Hidup adalah impian – wujudkanlah
Hidup adalah perlombaan – menangkanlah
Hidup adalah janji – penuhilah
Hidup adalah teka teki – jawablah
Hidup adalah perjalanan – tempuhlah
Hidup adalah anugerah – syukurilah
Hidup adalah kenyataan – telanlah
Hidup adalah kegembiraan – bagilah
Hidup adalah petualangan – lakonilah
Hidup adalah kesempatan –memanfaatkanlah
Hidup adalah pemberian – hargailah
Hidup adalah cinta – terimalah dan berilah
Hidup adalah perjuangan - tanggunglah
Hidup adalah dambaan - raihlah
Hidup adalah .............

Silahkan Anda meneruskan daftar ini. Menurut Anda, apakah hidup itu? Di antara banyak pernyataan tadi, mana yang Anda paling setujui? Sebaliknya, mana yang Anda tolak? Mengapa ?
Mungkin Belum pernah terpikir oleh Anda untuk merumuskan apa itu hidup. Memang, tidak banyak orang mempunyai kesempatan untuk berfalsafah tentang apa arti hidup. Yang penting kita menjalani hidup tiap hari. Kita sudah cukup sibuk dengan segala kegiatan hidup, sehingga tidak ada waktu untuk termenung tentang arti hidup.
Memang hidup ini penuh dengan kesibukan yang melelahkan. Karena itu kita beristirahat untuk memperoleh kesegaran. Lalu, kesegaran itu kita manfaatkan untuk apa? Kesegaran itu kita gunakan untuk melanjutkan kesibukan yang tadi. Begitulah kita tenggelam dalam lingkaran yang tidak ada habisnya; sibuk – lelah – istirahat - segar – sibuk lagi – istirahat lagi – segar lagi – sibuk lagi dan seterusnya. Kalau dipikir, bukankah itu pun dilakukan oleh seekor burung atau seekor kambing? Mereka pun menjalani lingkaran itu. Kalau begitu apa bedanya kita dari seekor burung atau kambing?
Apa anda berpikir seekor burung atau kambing dapat termenung dan berefleksi tentang arti hidupnya? Saya kira tidak. Karena itu agaknya inilah yang paling membedakan kita dari burung atau kambing. Kita bisa merenungkan arti hidup kita.


Pemazmur mengatakan : “Hidup yang bahagia adalah panjang umur, yang kebanggaannya adalah kesukaran dan penderitaan” Mazmur 90. ini adalah sebuah kenyataan. Inilah dunia kita, dunia kesengsaraan. Tetapi disatu sisi adlah kenyataan lainnya. Bagi burung murai hidup adalah senandung dalam lagu, senandung pengalaman hidup, derita dan kebahagiaan; kalau landak mengartikan hidup pergumulan dan perjuangan, itu menuntut kesungguh-sungguhan hidup dan kerja keras supaya berhasil; kalau kembang ros menghendaki pengembangan dalam hidup, kupu-kupu menunjuk pada sukacita, lalat mendengungkan hidup sementara, semut yang rajin dan tekun, burung elang menghendaki kebebasan; angin sepoi berbisik mimpi dan angan-angan hati; guru besar menunjuk pada hidup itu sebagai sekolah tempat belajar orang – orang muda, capung menunjuk pada rahasia dan hidup sebagai awal yang akan datang, bagaimana dengan anda?

Hidup adalah sesuatu yang indah . hidup adalah sebuah perjalanan, yang di dalam setiap langkah perjalanan itu ada keindahan. “Adalah ia bagaikan suatu galeri seni”, kata Sidney Hewton : “Hidup yang berisi hal-hal yang indah” Tetapi boleh juga ‘Menjadi suatu kuburan hidup’. Artinya manusia di dalam perjalanan hidupnya membuat hidup ini menjadi bagaikan galeri seni atau pun menjadi kuburan hidup. Itu tergantung kepada seseorang, menjadi apa hidupnya. Jika mau membuatnya sesuatu yang indah, maka pikiran harus dijaga dengan baik, dipelihara utuh dengan bijaksana. Pikiran perlu diisi keoptimisan tentang hari esok, keceriaan, cinta, keindahan, kebenaran, kesehatan baik, kejujuran, kesetiaan, kemauan bekerja dan berusaha, harmoni dan kekuatan, memikirkan yang pasitif agar positif yang datang (Filipi 4:8). Dan sebaliknya, kemalasan, putus asa, kecurigaan, kecemburuan, kedengkian dan benci, bohong dan dusta, dendam dan permusuhan, perlu dikunci dan tidak perlu membuka pintu masuk untuk mereka.






Apakah hidup itu? Apakah hidup hanya kebutulan saja……..?

Hidup itu … bukan kebetulan ! Kebetulan saja, kita bertemu disini. Kebetulan, kita tadi tidak lewat jalan itu. Kebetulan saja saya membawanya saja. Kebetulan, ada orang yang menolong. Kebetulan, kita tidak sampai …….

Perkataan yang demikian tanpa kita sadari sering kita ucapkan. Tanpa sadar pula mengakatan yang demikian. Tetapi jika demikian apakah setiap hari, setiap saat yang kita lewati itu kebetulan belaka. Yang kita alami “hanya” sebuah kebetulan. Bahkan, apakah mulai pagi hingga malam hari hidup kita ini “hanya” kumpulan kebetulan-kebetulan saja ?

“Apakah hidup itu?” Inilah sebuah pertanyaan yang patut direnungkan sebaik-baiknya. Memahami arti hidup sebaik-baiknya adalah hidup itu sendiri yang menjadi nyata dalam kehidupan sehari-hari. Memahami hidup sedalam-dalamnya memerlukan sebuah perenungan, sebuah hikmat dari atas.

“Ajarlah kami menghitung hari-hari kami, hingga kami beroleh hati yang bijaksana!” Mazmur 90:12. menghitung-hitung adalah sebuah perenungan, sebuah meditasi berpikir. Sebab kehidupan adalah hasil berpikir dan bertindak. Inilah kebijaksanaan itu, yakni kesanggupan kita memikirkan kehidupan itu sendiri, dan itulah hidup itu.



0 komentar:

:)) ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} :)] ~x( :-t b-( :-L x( =))

Posting Komentar

 

Pengikut