ORANG KRISTEN, SESAMA DAN ALAM-LINGKUGAN KITA

Desember 2004 kita dihentak oleh gempa yang mengakibatkan Tsunami yang memporak-porandakan beberapa negara termasuk Provinsi Ace yang menghabiskan kurang lebih 200.00 nyawa danmeninggalkan sedih yang begitu besar. Belum lagi air mati itu kering kita dikejutkan lagi oleh gempa yang memporak-porandakan Nias yang juga menghilangkan ribuan nyawa. Banjir bandang di Aceh Tenggara, tanah Longsor di Bahorok dan Jember serta gempa di Yogyakarta, banjir di Sinjai dan Bolang Mongondow dan masih banyak bencana yang mengggunjang daerah kita di negri kita ini. Belumlagi kelaparan di Yahukimo Papua, busung lapar di NTT begitu juga pengangguran yang begitu besar karena sulitnya mencari pekerjaan.


ORANG KRISTEN, SESAMA DAN ALAM-LINGKUGAN KITA

Itu semua adalah bencana yang melanda negara kita Indonesia.
Tentunya dalam benak kita timbul sebuah kepasrahan dan banyak pertanyaan mengapa semua ini harus terjadi? Mengapa harus kami yang ditimpa bencana? Apa salah dan dosa kami? Apakah ini Hukuman? Dan banyak pertanyaan lainnya. Tetapi tidak ada jawaban. Tanyakan saja pada rumput yang bergoyang , kata Ebiet G.Ade dalamlagunya.
Menurut ilmu pengetahuan, hal ini adalah memang sebuah kehendak alam yang memang harus terjadi sesuai dengan sirklus atau pergerakan alam kita ini. Akibat pergerakan itu bumi kita begejolak dan menimbulkan gempa bumi.
Tetapi bagaimana dengan banjir, tanah longsor, kelaparan, pengangguran yang besar dan busung lapar? Siapakah yang bersalah atas hal itu? Dalam hal ini kita jangan langsung menyalahkan Tuhan. Bukankah keserakahan manusia itu sendiri yang menyebabkan hal tersebut? Kita boleh lihat bahwa begitu bebasnya para cukong kayu yang dengan seenaknya menebang poho sehingga hutan kita gundul dan tidak sannggup lagi menyimpan air. Pembangunan jalan Tol yang harus merambah huta serta pertumbuhan umat manusia yang semakin besar sehingga harus membuka lahan dengan merambah hutan sebagai lahan pertanian.
Bukankah kesenjangan anatara si kaya dan si miskin yang mengakibatkan kelaparan dan busung lapar adalahulah manusia itu sendiri. Nah, siapa yang harus bertanggung jawab akan hal ini? Siapa yang harus menolong mereka?
Bukan tidak mungkin hal di atas terjadi pad diri kita, dikampung kita ini. Kita semua ingin supaya kita dapat hidup dalam situasi yang damai, aman, adil dan sejahtera. Jangan kita mengininan agar kita hidup bermewah-mewah sedangkan tetangga kita hanya makan dengan ubi. Jangan kita dengan enaknya membuang-buang air sambil mencuci mobil, sementara banyak orang harus atri puluhan meter demi satu jerigen air bersih. Jangan kita mendoakan saudara/I kita yang tidak makan sementara setelah itu kita melahap hidangan yang berlebihan. Akhirnya doa kita hanyalah sebua transit atau nompang lewat saja.
Nah, atas hal tersebut di atas, semuanya itu adalah tanggungjawab kita sebagai umat Kristen.
Ini bukanlah hukuman seperti lagu Ebiet G. Ade, tetapi adalah tanggung jawab kita untuk menolong orang-orang yang sedang dalam kesusahan. Tuhan tidak menginginkankita mati sia-sia. Tuhan menginginkan kita untuk hidp dalam damai dan sejahtera. Akan hal itu, Allah sudah memberikan kita akal danpikiran yang dapat membedakan mana yang baik dan yang buruk. Tentunya kita tidak ingin hal-hal yang buruk terjadi pada diri kita, melainkan kita sangat menginginkan hal-hal yang baik. Tetapi masih ada saja segelinitr orang yang tidak memperdulikan hal itu sehinggga terjadilah bencana yang tidak kita inginkan.
Untuk kita, kita orang Kristen yang percaya kepada Yesus Kristus, harus memikul tanggung jawab yang besar dalam mewujudkan tujuan kita yaitu damai, adil dan sejahtera. Kita harus memikulnya dengan peduli terhadap sesama dan alam lingkungan kitajangan sampai sesama kita membenci kita sehingga mendatangkan bencana bagi kita sendiri. Jangan sampai alamkita membecin kita sehingga mendatangkan bencana bagi kita sendiri.marilah kita bertanggung jawab atas sesama dan lingkungan kita serta menghargai sesama dan alam kita. Mari kita tanamkan kebaikan kepada setiap orang karena hal itu akan membuahkankebaikanpula bagi diri kita.
Mari kita tanami hutan-hutan kitadengan tanapan yang produktif. Kita buat alam kita kaya akan pohon-pohon dan buah-buahan karena alam ini bukanlah milik kita tetapi warisan dari anak cucu kita. Shalom.